Terakreditasi B dan Usulan Akreditasi Baru

Program Studi Ilmu Pemerintahan adalah Program Studi yang telah terakreditasi dengan nilai B (Baik). Hasil akreditasi ini telah diperoleh sekitar empat tahun lalu. Sekitar pertengahan tahun ini (2013), hasil akreditasi tersebut akan expired sehingga mesti diperbaharui pengusulan akreditasinya.

Untuk itu Prodi Ilmu Pemerintahan telah bekerja keras dengan mengerahkan segenap sumberdaya IP, mulai dari persiapan, pengumpuan data dan dokumen, sampai pengusulannya. Usulan baru akreditasi Prodi IP sedang dalam proses pengusulan ke Dirjen Dikti, Jakarta.

Favoritisme sebuah obyek bisa dilihat dari berapa jumlah orang yang berminat pada obyek tersebut. Setali tiga uang, favoritisme sebuah Program Studi bisa dilihat dari berapa jumlah orang yang berminat terhadap program studi dimaksud. Dalam tataran yang lebih kongkrit, favoritisme sebuah Prodi bisa dilihat dari berapa jumlah calon peserta yang mendaftar di program studi dimaksud ketika ada penerimaan mahasiswa baru.

Untuk SNMPTN 2011, Program Studi Ilmu Pemerintahan adalah program studi yang paling diminati di Fisip Unmul dengan jumlah peminat 703 orang (peminat paling banyak) (www.snmptn.ac.id 2012).  Sementara di tahun 2013, dalam penerimaan mahasiswa baru Pola SNMPTN 2013, Program Studi Ilmu Pemerintahan juga tetap bertahan sebagai Prodi yang paling diminati di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polik dengan jumlah pendaftar 541 orang (KaltimPost , 14 Maret 2013). Perlu dicatat bahwa data tahun 2013 ini belum termasuk data penerimaan mahasiswa baru Pola SBMPTN karena baru akan dilaksanakan pada bulan Juni/Juli 2013 nanti.

Dengan demikian, sampai saat ini (April 2013) Program Studi Ilmu Pemerintahan adalah Program Studi yang paling favorit di Fisip Unmul.

Ada beberapa sebab mengapa Program Studi ini menjadi Prodi favorit. Salah satunya adalah banyaknya pemekaran daerah di Kaltim. Dulu di Kaltim hanya ada 6 Kabupaten/Kotamadya. Jumlah ini kemudian membengkak menjadi 14 Kabupaten/Kota. Di tahun ini akan bertambah lagi satu Kabupaten, yakni Kabupaten Mahakam Ulu. Di level Provinsi, juga telah terbentuk Provinsi Kalimantan Utara, yang merupakan pecahan dari Provinsi Kalimantan Timur. Dengan semakin banyaknya daerah-daerah otonom baru, maka tentunya semakin banyak calon pegawai dengan latar belakang ilmu pemerintahan yang diperlukan. Hal inilah yang sepertinya memotivasi para calon mahasiswa untuk mengambil program studi Ilmu Pemerintahan.

Perkembangan Prodi: Kantor Baru, Dosen, Staf

Kantor Prodi Ilmu Pemerintahan telah beberapa kali pindah. Tempat Sekretariat Prodi yang terakhir (sebelum pindah) adalah di Dekanat lama yang sekarang menjadi ruang dosen.

Dengan selesainya pembangunan Dekanat baru Fisip Unmul maka Prodi IP kini sudah menempati satu ruang di lantai I Dekanat sebagai Sekretariat Prodi IP. Ruangnya cukup nyaman, full-AC, fully-furnished, internet-ready (Speedy),  dan beberapa peralatan perkantoran modern. Tamu, dosen, dan mahasiswa di-welcome.

Dosen-dosen Prodi IP juga terus bertambah. Di awal tahun 1990, jumlahnya hanya sembilan orang. Sekarang (2013) telah menjadi 20 orang (lihat link Dosen). Namun demikian, jumlah mahasiswa IP juga terus meroket, seiring dengan peningkatan popularitas Prodi. Jumlahnya  telah mencapai 1095 orang. Dengan demikian, rasio-dosen IP adalah 1:54 (satu dosen mengajar 54 mahasiswa). Rasio ini masih lebih baik dari rasio di tingkat Fakultas yang mencapai 1:58 – 1:62 (lihat www.fisip-unmul.ac.id), namun tetap belum mencapai rasio ideal yang 1:30 (satu dosen mengajar 30 mahasiswa).  Rasio ideal bisa tercapai jika jumlah dosen telah mencapai 35 orang (dengan asumsi jumlah mahasiswa yang masuk dan keluar/tamat seimbang). Prodi IP terus berupaya agar rasionya minimal mendekati ideal. Namun minimnya formasi pengangkatan dosen tetap (PNS) adalah kendala utamanya.

Berkenaan dengan staf, kalau dulu Prodi IP hanya dijalankan oleh Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi (tanpa staf), sekarang Prodi IP telah memiliki beberapa staf. Keberadaan staf sangat penting dalam menyelesaikan urusan-urusan administrasi Prodi yang semakin banyak seiring dengan peningkatan jumlah mahasiswa, dosen, dan juga staf.